Alangkah
senangnya kalau kita bisa menulis dan menerbitkan buku, apalagi kalau bisa
menerbitkan buku di penerbit nasional. Materi “Menembus Penerbit Nasional”
yang disampaikan oleh Bapak Amir Faisal, seorang Trainer dan Motivator yang
terkenal. Semoga setelah mendapat materi tersebut dapat membantu kita untuk
menerbitkan buku di penerbit nasional.
Bapak
Amir Faisal, seorang Trainer Business Inspirator. International
Certified on NLP & Persuassive Communication. Praktisi Bisnis dan
konsultan marketing beberapa perusahaan Gogreen Industry. International
Certified on NLP (Neuro Linguistic Programming), lisenced from
California, dengan Coach Syaiful Bahri dan Stefanus
Izaac Tamsil. Salah satu dari 19 orang di seluruh
dunia yang mendapat Lisenced dari Robert Dilt (developer
of The Original NLP), Certified on Persuassive Communication
dari Ronny FR ( International Coach Lisenced Of Richad Bandler
), Certified on Basic Multiple Intelligence dan Certified
on Quantum Learning by Bobbi DePorter
Beliau memiliki pengalaman menjadi penulis di penerbit Gramedia grup,
changes publisher dan farisma serta beberapa penerbit lain, walaupun Pak Amir
tidak memiliki latar belakang yang berkaitan dengan dunia tulis menulis, pendidikan
maupun intelektual. Setelah lulus kuliah menjadi marketing di perusahaan nasional
selama 8 tahun. Kemudian buka usaha sendiri selama 8 tahun. Setelah merasa
capek bekerja sendiri barulah pak amir mencoba dunia tulis menulis.
Saat beliau ingin memiliki Personal Branding agar
bisa menjadi pembicara tingkat nasional, beliau merasa harus masuk ke penerbit nasional.
Karena tidak memiliki pengalaman di bidang tulis menulis, beliau memulai dengan
mentraining anak-anak yang mau ujian SMA atau ujian masuk perguruan tinggi. Ketika beliau memberikan
Motivasi pada anak-anak sekolah, beliau merasa ada sesuatu yang salah.
Seharusnya Motivator anak-anak ya Gurunya sendiri. Apalah artinya kehadiran
dirinya yang hanya 4 - 5 jam, dibanding
para guru yang membimbing selama 3 tahun. Beliau juga membandingkan kedua anaknya, kebetulan yang satu di SMP favorit dan
lainnya di SMA runner up.
Hal itulah yang menjadi inspirasi beliau dalam menulis buku
pertamanya yang berjudul "Menyiapkan anak jadi juara" yang
diterbitkan oleh PT Gramedia. Sejak saat itulah beliau di panggil
kemana-mana. Apalagi buku pertama baru 2 bulan sudah cetakan kedua. Bukunya menjadi
buku best seller di toko gramedia, padahal yang menulis buku bukanlah seorang
penulis tapi seorang mandor proyek milik sendiri. Buku pertama beliau selesai
sekitar setahun. Buku kedua sekitar 6 bulan. Buku berikutnya hanya membutuhkan
2 bulan.
Buku menyiapkan anak jadi juara terinspira
Hebatnya lagi, beliau membuat tantangan untuk mentraining guru. Kata
beliau “Ini gila”! tidak tahu ilmu pendidikan berani mentraining guru. Maka beliau
belajar buku-buku pendidikan mutakhir dari Bobbi DePorter, Barbara
Prashnig, buku-buku psikologi dr Daniel
Goleman, Howard Gardner, Thomas Armstrong dan ikut Trainingnya pak Munib
Khatib, sekolahnya manusia.
Pak Amir memberi saran kepada kita, di dunia milenial ini kita harus menjadi orang yang dikenal oleh
bukan hanya seribu atau dua ribu bahkan seratus ribu orang. Dengan cara menulis
buku yang diterbitkan oleh penerbit nasional misalnya Gramedia. Yang memilki
ribuan otlet di seluruh Indonesia. Kalau kita berhasil menulis di Gramedia berarti
kita sudah ngebrand nama kita di seluruh Indonesia .
Ada beberapa cara untuk membangun Personal
Branding.
1. Menulis buku di penerbit nasional
2. Aktif menjadi narasumber. Kalau
perlu gratiskan
3. Melalui Medsos : Punya website dan aktif menulis
artikel, FP, IG dsb
Kalau ingin tulisan diterbitkan di Gramedia maka sejek-jeleknya
buku kita harus bertahan sampai 6 bulan, jika selama 6 bulan ada yg membeli di
toko dan ada yg order juga maka buku kita termasuk bagus. Dan kita bisa berharap buku kita akan bisa
dipajang lagi selama 6 bulan ke depan . Tapi kalau selama 6 bulan menurut
penerbit tidak ada sirkulasi maka buku kita akan di drop. Hal ini masih mending
karena jika buku kita dari penerbit bukan Gramedia grup maka buku kita hanya
akan bertahan 2 minggu. Kalau selama dua minggu buku tidak bergerak maka buku kita
akan di drop dari toko Gramedia berarti karir kita sebagai penulis nasional
hanya impian.
Ada dua hal yang harus kita perhatikan jika ingin menerbitkan buku
di Gramedia, antara lain:
1. Kita harus mengenal genre kita sendiri.
Passion kita dimana dalam menulis. Apa itu genre? Genre adalah sifat genetik
karya Anda. Bukan bidang atau tema bukunya. Misalnya novel, genre Anda pada cerita anak-anak, roman,
psikologi, motivasi, traveling dsb. Jadi, kalau genre kita menulis buku cerita
anak maka kita menulis buku cerita anak. Kalau genre kita menulis novel maka kita
menulis novel, sehingga yang kita tulis benar-benar sesuai dengan genre kita.
2. Yang dicari oleh Gramedia adalah
buku yang disukai oleh pasar. Untuk itu kita harus menulis buku yang laris di
Gramedia. Caranya kita cari buku yang laku di Gramedia yang sesuai dengan genre
kita, kemudian kita pelajari untuk dijadikan acuan dalam menulis.
Gramedia adalah sebuah korporasi bisnis. Maka orientasi mereka adalah
menjual, mereka adalah pasar. Kalau buku kita tidak bisa dijual artinya kita
tidak bisa memberi keuntungan buat gramedia. Padahal Gramedia harus mengeluarkan
biaya operasional perusahaan, termasuk membayar karyawan, membayar gedung, membayar
pajak dsb.
Biasanya Gramedia menyebarkan angket
untuk mengetahui buku-buku yang sering dijualnya. Dari situ dapat diketahui
urutan buku yang disukai pembeli, yaitu:
1. Novel
2. traveling
3. Komik
4. Motivasi
5. Marketing
Buku yang disukai oleh Gramedia
1. Buku yang temanya Ilpop
2. Tidak banyak teori. Semakin
banyak hal-hal praktis semakin baik
3. Menarik perhatian banyak orang
Penerbit Gramedia tidak menerbitkan buku pelajaran. Sehingga kalau
genre kita menulis buku pelajaran maka kita harus cari penerbit yang biasanya
menerbitkan buku-buku pelajaran.
Buku yang disukai penerbit adalah buku-buku karya original dari
pikiran, perasaan, dan gagasan sendiri.
Apabila kita ingin buku yang kita tulis disukai pembeli, kita bisa menulis
dengan menggabungkan 2 buku yang disukai pembeli. Misalnya menulis novel
tentang traveling atau komik tentang traveling.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar