Belajar Menulis Gelombang 9
Pertemuan 8 :
Jum’at, 17 April 2020
Waktu : Pukul 19.00 – 21.00
WIB
Pemateri : Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd
Topik :
Guru Menulis dan Berprestasi
Peresume : Sri Indayani, S.Pd, SMAN 1
paciran
Guru Menulis dan
Berprestasi
Materi Guru Menulis dan Berprestasi
disampaikan oleh Bapak Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd, guru SMP
N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia pada hari Jum’at, 17 April 2020 jam
19.00-21.00. Beliau menjadi Duta Rumah Belajar Tk Nasional Th 2018 dan Duta
Rumah Belajar Terinovatif Th 2018. Prestasi yang telah diraihnya juga banyak
sekali.
Prestasi lomba yang telah diraih :
1. Finalis National Inovatif Teacher Comptetition tingkat Nasional
tahun 2009
2. Finalis Inovasi Pembelajaran SMP Tingkat Nasional tahun 2009
3. Juara 3 Website SMP Tingkat Propinsi DIY 2010
4. Juara 1 Website SMP tingkat Propinsi DIY 2011
5. Finalis Lomba Media Pembelajaran KI Hajar Award tingkat Nasional
Tahun 2012
6. Juara 1 FIG guru SMP Tingkat Propinsi DIY Tahun 2013
7. Finalis FIG guru SMP Tingkat Nasional Tahun 2013
8. Juara 2 Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun
2013
9. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2014
10. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2015
11. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunungkidul
tahun 2015
12. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Propinsi DIY Tahun 2015
13. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015
14. Penerima Anugrah Gubernur DIY tahun 2015 atas prastasi sebagai
Juara 1 Gupres TK Nasional.
15. Penerima SatyaLencara Bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun
2016 atas prestasi sebagai juara 1 guru berprestasi Tingkat Nasional tahun
2015.
16. Sebagai Salah Satu Peserta Terbaik Literasi Tingkat Nasional
2017.
17. Duta Rumah Belajar Tk Nasional Th 2018 dan Duta Rumah Belajar
Terinovatif Th 2018.
18. Penerima Anugrah Gubenur DIY tahun 2018 atas prestasi sebagai
Duta Rumah Belajar Terinovatif Thn 2018.
Malam ini Pak Sigit Suryono berbagi pengalaman tentang keberhasilannya
menjadi juara 1 guru berprestasi smp tingkat nasional tahun 2015 maupun sebagai
duta rumah belajar tahun 2018. Dan prestasi yang lain yang semoga bisa menjadi
profokator bagi peserta belajar menulis gelombang 9.
Sesuai dengan judul yang disampaikan oleh omjay yaitu "Guru
menulis dan Berprestasi". Pak Sigit Suryono orangnya sangat rendah hati,
prestasi yang telah diraihnya sangat banyak tapi masih menyampaikan bahwa
dirinya sebenarnya malu dengan teman-teman di group ini yang sebagian besar
sudah menulis dan diterbitkan dalam bentuk buku ber ISBN. Beliau menceritakan
kalau dirinya baru satu kali membuat buku itupun harus dibuat bersama istrinya selama
9 tahun dan baru bisa jadi 1 buku kumpulan cerpen yang berjudul "Aku
Ingin Menghitung Rembulan" pada tahun 2017 dan berhasil menjadi
salah satu desiminator terbaik literasi smp tingkat nasional. Pasti bukunya
luar biasa. Disisi lain beliau sering membuat coretan artikel, berita dan juga
tutorial yang lumayan banyak yang diupload di web nya di ciget.info maupun di
inobel.id. beliau sama seperti omjay guru yang senang menulis di blog.
Berikutnya Pak Sigit Suryono menceritakan bagaimana dirinya bisa meraih
juara 1 Guru berprestasi tingkat Nasional pada Tahun 2015. Untuk mencapai
kejuaran tersebut beliau sebenarnya mulai menyiapkan diri sejak awal, yaitu
sejak bekerja di SMP Negeri 1 Wonosari. Tepatnya pada saat itu beliau masih
CPNS dan diminta untuk mengikuti kegiatan seleksi simposium tingkat
Propinsi DIY tahun 2006. Pak Sigit
Suryono melihat ada peluang yang bisa direkam dari senior-seniornya saat
pelaksanaan simposium tersebut yaitu banyak dari peserta simposium yang ahli
dalam penelitian namun belum banyak yang menguasai TIK. Sedangkan yang
menguasai TIK banyak yang tidak mau melakukan penelitian bahkan malas menulis
laporan. Simposium pada waktu itu diikuti oleh semua ketua MGMP SMP maupun
pengurus, hampir semua bidang study yang ada di propinsi DIY dan setiap Kabupaten
wajib untuk mengirimkan peserta dalam kegiatan tersebut. Hal itu menjadi sebuah
tantangan dan peluang bagi dirinya untuk mempromosikan diri kepada para senior,
karena pada tahun 2006 sudah menyelesaikan S2 untuk jurusan Teknologi Pembelajaran
(walaupun harus kuliah 11 tahun karena S1 hampir DO 7 tahun ditambah langsung
S2 3,3 tahun itulah senjata yang handal bagi saya).
Jadi untuk keberhasilan awal yang dirasakan oleh Pak Sigit Suryono adalah:
1. Pendidikan amat penting bagi kita saat akan terjun ke dunia kerja
( Beliau sudah diberi senjata yang tajam oleh orang tua),
2. Pemilihan jurusan S2 yang tidak linier bagi dirinya pada saat
itu karena pingin punya keahlian yang belum banyak dimiliki oleh teman-temannya
di dunia pendidikan pada saat itu.
Dari simposium tersebut beliau mulai diminta untuk mengajar
Powerpoint, flash, blog, dan lain-lain dari sekolah-sekolah di wilayah
kabapaten gunungkidul, lintas mgmp, dan juga diminta untuk menjadi trainer
kegiatan di tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi.
Selanjutnya Pak Sigit Suryono mulai mengikuti ajang lomba,
kegagalan setiap mengirimkan karya, dan proposal berkali-kali. Namun pantang
menyerah, terus mencari informasi lomba melalui web maupun blog tentang info
lomba. Beliau bilang jangan tunggu informasi dari dinas karena pasti akan
terlambat. Kegagalan-kegagalan yang ada di depan mata saat lomba, bahkan karya
terbaik yang beliau buatpun masih kalah dalam lomba padalah pada saat itu karya
yang dibuatnya lebih baik dari karya peserta lomba lain?. Beliau bilang
"Inilah masalah baru bagi pemain lomba".
Kemudian Pak Sigit Suryobo melakukan riset kenapa selalu kalah, beliau
merenung dan akhirnya mulai tahun 2009 sudah mulai mencicipi hasil kejuaran
dari tingkat kabupaten, regional, maupun propinsi, namun di tingkat nasional masih
selalu kalah dalam 6 kali keberhasilan menjadi finalis lomba tingkat nasional. Kemudian
muncullah pertanyaan apa yang menyebabkan dirinya kalah dalam lomba tingkat
nasional?.
Pak Sigit Suryono menyampaikan saat kita benar-benar ingin
mengikuti lomba tingkat nasional maka kita harus melakukan:
1. Mempersiapkan diri dengan
sebaik-baiknya karya yang akan diikutkan lomba (kecuali masih tahap awal karena
hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak), 2. Karya yang kita diikutkan
dalam lomba bukan karya yang instan artinya karya yang dibuat tidak maksimal
karena hanya membuat karya saat akan ada lomba, namun siapkanlah karya yang
dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang di dalamnya ada
jiwa dan ruh kita, semangat kita.
3. Jika kita lolos ke tingkat
nasional perlu dilihat kembali apa yang akan dinilai saat mengikuti lomba
tersebut, apakah karyanya ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat
kita mengikuti suatu lomba),
4. Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus
pada lomba,
5. Saat presentasi lomba fokus pada materi yang
akan disampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang disiapkan
karena akan banyak memakan waktu.
Kegagalan-kegagalan di awal Pak Sigit Suryono mengikuti lomba di
tingkat nasional karena pada saat pemaparan beliau dulu sering melakukan
presentasi yang keluar jalur, bukan pada pokok media atau penelitian yang dibuat
misalnya( siapa saya, prestasi apa yang saya miliki, membanggakan organisasi,
sekolah, maupun yang lainnya sehingga keluar jalur dari presentasi yang
seharusnya saya harus fokus pada media yang saya presentasikan). Hal itu
penting sekali karena beliau pernah gagal di ajang inobel tahun 2009. Saat itu beliau
kehabisan waktu karena hanya menceritakan siapa saya, dan lain-lain yang
akhirnya harusnya dari teman-teman peserta pada saat itu menilai dirinya bisa
masuk 3 besar ternyata tidak masuk . Semua itu menjadi pengalaman pahit bagi
Pak Sigit Suryono.
Pak Sigit Suryono menyampaikan kalau kita mengalami kegagalan dalam
suatu ajang lomba maka kita harus melakukan evaluasi. Kalau menang jangan
jumawa karena suatu saat bisa juga kita akan kalah ketika tidak bisa kontrol
diri "AKU-nya muncul" sehingga saat presentasi di lomba lain bisa
kalah dengan orang lain. Maka saran dari Pak Sigit Suryono pada teman-teman di
group ini dan tentu buat dirinya sendiri “mari kita terus
belajar-belajar-dan belajar, belajar dimana saja, kapan saja dengan siapa
saja" (seperti slogan Rumah Belajar).
Semua yang saya tulis di atas adalah pengalaman Pak Sigit Suryono saat
mengikuti lomba-lomba yang selalu gagal dan bagaimana sampai beliau bisa jadi
juara guru berprestasi tingkat nasional tahun 2015, apa yang beliau lakukan
dan apa yang beliau persiapkan.
Pada tahun 2015 syarat portofolio yang diikutkan lomba adalah 8
tahun. Hal itulah yang menantang bagi peserta gupres maka penting
untuk mengarsipkan semua kegiatan yang pernah kita lakukan dari tahun ke tahun
( alhamdulillah karena pengalaman tahun 2006 tersebut Pak Sigit Suryono masih
memiliki semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti undangan,
catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang saya ikuti, foto, video
dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang lain selama 8 tahun tersebut
hampir semuanya lengkap sehingga memudahkan untuk menyusun portofolio tersebut.
Berikutnya persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya
sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi
terbaik yang bapak/ ibu guru miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman
pemilihan guru berprestasi tingkat nasional. Karya bisa berupa PTK, best
practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian eksperimen,
penelitian R&D, dll. Jangan lupa buat presentasinya menggunakan Ms
Powerpoint atau yang lainnya. Selanjutnya buat makalah evaluasi diri,
mengapa saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan
sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. ( jika dalam pedoman tidak ada
makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat). Persiapkan
video pembelajaran untuk satu tatap muka yang mencerminkan proses pembelajaran
yang benar sesuai dengan rpp yang kita buat. [ syarat yang maju ke
tingkat nasional]. Setelah itu semua siap maka hal yang kita lakukan adalah
melalui tahapan-tahapan seleksi guru berprestasi dari tingkat kabupaten sampai
nasional yaitu:
Kegiatan penilaian di masing-masing jenjang seperti yang sudah diikuti
Pak Sigit Suryono pada tahun 2015 meliputi:
Lomba Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul:
1. Test tertulis meliputi
Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional
2. Test Wawancara meliputi
Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Prefesional, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi
Kepribadian.
3. Presentasi dan wawancara
Karya Tulis Ilmiah.
Lomba Guru Berprestasi Tingkat Propinsi DIY
1. Test tertulis meliputi
Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi
Profesional
2. Test wawancara meliputi
Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi
Profesional
3. Psikotest
4. Presentasi dan wawancara
Karya Tulis Ilmiah.
Lomba Guru Berprestasi Tingkat Nasional
1. Test tertulis meliputi
Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi
Profesional
2. Test wawancara meliputi
Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi
Profesional
3. Psikotest
4. Presentasi dan wawancara
Karya Tulis Ilmiah.
Tanya Jawab:
Pertanyaan 1: Ass. Pak
Sigit. Apa yg dirasakan bapak pada saat gagal dlm lomba juga saya sudah alami.
Akan tetapi apabila motivasi dalam diri
kita selalu dipacu maka kita akan mendapatkan namanya juara. Kuncinya adalah
belajar, belajar dan belajar terus. Apa saja yg dinilai pada saat presentasi
karya kita pak? #Muhammad Said Makassar.
Jawaban: ok makasih mas Muhammad Said
Makasar atas pertanyaannya: apa saja yang dinilai pada saat presentasi karya.
yang paling utama yang dinilai saat presentasi adalah penguasaan pada karya
kita itu sendiri adalah nilai yang utama, kebanyakan kita gagal saat presentasi
karena kita kurang menguasari karya kita secara detail baik dalam file
presentasinya maupuan laporan yang kita buat. (hal ini bisa terjadi dikarenakan
kita merasa bahwa kita sudah menguasai karya yang kita buat sendiri tanpa di
baca ulang, tanpa dipahami ulang) maka saat akan presentasi jauh hari saya
sudah membaca berulang-ulang dan juga mencoba mempresentasikan secara tepat dan
durasi waktu yang kita butuhkan kita mempraktekkan juga presentasi yang akan
kita lakukan secara berulang ulang untuk menghindari noise "gangguan"
baik dari diri sendiri misal nerves dan kurang siap, mapun dari alat yang kita
gunakan untuk presentasi seperti file error, laptop bermasalah, listrik mati
dll"), 2. Perlu memperhatikan pertanyaan yang di ajukan oleh juri kita
jawab dengan baik jika kita sudah siap.
Pertanyaan 2: Tadi disampaikan
bahwa untuk ikut lomba persiapan harus 1 tahun lebih supaya ruh kita ada.
Bagaimana menyiasati jika persiapan yang kita lakukan ternyata tidak sesuai
dengan tema lomba. Terima kasih. Bu Iin Kediri
Jawaban: Untuk pertanyaan ke 2 dari Ibu IIn
Kediri bagaimana menyiasati jika persiatan yang dilaukan ternyata tidak sesuai
dengan tema lomba: pasti akan muncul nerves dan mental down. Kalau judul yang
kita buat lolos masuk ke tahap selanjutnya untuk dipresentasikan di ajang lomba
walupun temanya salah. Hal ini pernah saya lihat (yang mengalami teman dari
daerah sumatra saya lupa nama beliau) saat lomba Forum Ilmiah Guru Tingkat
Nasional tahun 2013. Beliau salah tema, salah penelitian namun tetap bisa lolos
ke nasional) yang beliau lakukan adalah tetap menyampaikan materi presentasi
dengan mantap, fokus dan saat ditanya oleh juri temanya kok tidak sesuai dengan
tema lomba, beliau menjawab dengan tenang, dan fokus walaupun tidak juara),
namun intinya kita menguasai betul karya yang kita buat dan kita kerjakan dan
berusaha secara maksimal mempresentasikan pada ajang lomba tersebut.
Pertanyaan 3: Assalmualikum
wr wb. Motivasi diri Bapk sangat kuat, bgmn dan apa resepnya. Bu Iez Lumajng
Jawaban: "resep dari ibu saya "
Menang cacak kalah cacak" dan juga dorongan dan motivasi yang kuat dari
istri yang siap mereviuw karya saya kebetulan istri satu jurusan di Teknologi
pembelajaran. kami bersinergi dengan baik.
Pertanyaan 4: Untuk gupres
ini berdasarkan ajuan pribadi atau sudah ditunjuk oleh dinas pendidikan?
Jawaban: Untuk gupres saya mengikuti seleksi
2 kali tahun 2013 baru juara 2 tingkat kabupaten, kemudian mengikuti kembali
tahun 2015 yang diajukan oleh kepala
sekolah untuk mengikuti seleksi tingkat kabupaten karena pada tahun tersebut
tidak ada guru di sekolah saya yang mau (sebelumnya digilir pertahun sudah
ditunjuk oleh KS 2 tahun sebelum lomba gupres), sehingga KS saya meminta saya
untuk maju di tahun 2015 dan alhamdullillah saya lebih siap dan lebih komplit
dari tahun 2013 sehingga bisa jadi juara 1 di kabupaten sampai juaran 1
nasional. Lawan di kabupaten th 2015 saya 22 orang guru, di propinsi 5 guru (di
DIY hanya 5 Kabupaten) di Nasional th 2015 ada 33 propinsi.
Pertanyaan 5: Selamat malam
pak, di luar konteks ini, siapakah orang-orang paling berpengaruh di balik
prestasi bapak? Tks. Yulius Roma_Toraja,
Jawaban: Makasih bapak atas petanyaannya:
orang yang berpengaruh pada keberhasilan saya : 1. Bapak-ibu saya yang sudah
mempercayai untuk belajar terus walaupun hampir gagal (DO), 2. Istri saya yang
terus memotivasi dan mereview penelitan dan karya saya, 3. Keluarga besar
sekolah saya dari KS, Guru dan siswa yang membebaskan saya untuk selalu
bereksprerimen dan berinovasi, dan dinas Dikpora baik propinsi maupun kabupaten yang memberi kesempatan kepada saya
untuk berbagi ilmu.
Pertanyaan 6: Mohon maaf. Untuk
ikut lomba harus menyiapkan portofolio 8 th . Secara otomatis bapak memang sdh
menyiapkn waktu sangat panjang. Apa yg
membuat anda memilih mengikuti lomba dg hrs siapkn berkas selama 8 tahun. Siti
Fatimah.
Jawaban: Terima kasih ibu siti fatimah:
Gupres sebenarnya bukan pilihan bu... namun itu semua merupakan rekam jejak
saya selama mengajar, berinovasi, dan juga melakukan penelitian. Hal itu karena
dorongan bapak ibu saya agar selalu disiplin untuk naik pangkat setiap 2 tahun
sekali dan saya pernah membantu ibu saya saat saya masih kuliah pemberkasan ke
IV b ibu, sehingga saya mengikuti jejak beliau untuk menyimpan hampir semua
arsip yang penting dan ternyata dapat dimanfaatkan di kemudian hari tepatnya
tahun 2013 dan 2015 bisa saya gunakan.
Pertanyaan 7:
Assalaamu'alaikum pak, saya mau tanya tentang karya tulis ilmiah misalnya
PTK... ketika saya ingin membuat PTK tentang metode pembelajaran dan diterapkan
ke siswa saya hasilnya selalu tidak sesuai yang saya harapkan sehingga saya
merasa gagal.Akibatnya tdk mungkin dibuat laporan PTK. saya lihat kebanyakan
teman-teman jg data nilai siswa tdk ada yg asli. mohon bantuan sarannya pak,
apa yang harus saya lakukan untuk bisa mendapatkan data asli seperti harapan
saya? Sri Indyani
Jawaban: Makasih pertanyaannya bu: untuk PTK
seharusnya yang benar adalah yang ibu lakukan sesuai dengan apa adanya bukan
dibuat-buat nilanya. sehingga ibu buat aja laporannya sehingga bisa digunakan
untuk dupak dan pengembangan diri.
Pertanyaan 8: Saya ari
rumbini dari purbalingga ingin bertanya
apakah untuk mengikuti seleksi gupres( memiliki buku dan karya
sastra lain)dibutuhkan dalam seleksi ?
Jawaban: Tidak bu buku dan karya sastra
hanya sebagian kecil dari Karya ilmiah maupun publikasi ilmiah. Pada saat saya
mengikuti seleksi gupres tahun 2015 saya tidak mempunyai buku maupun karya
sastra namun saya menggunakan berbagai artikel yang saya tulis di blog saya di
ciget.info, sedangkan untuk hal yang menonjol yang memang kekuatan paling besar
saya adalah di bidang TIK dan karya saya yang paling banyak adalah media
pembelajaran : http://ciget.info/wp-content/uploads/2016/04/3.pdf
Pertanyaan 9: Assalaamu
'alaikum ww. Terima kasih materi malam ini yang sangat bagus. Alhmdulillaah,
berkah dari membuat buku ,saya kemarin( 2019) juga juara 1Gupres Tingkat Kabupaten.
Namun di Propinsi belum berhasil, karena termasuk persiapan belum maksimal. Yang saya tanyakan bagaimana cara membuat power point yang
baik? Berhubungan dengan materi nggih pak? Apakah power point satu halaman/
lembar? Etik Wahyuni Purbalingga
Jawaban: Mantap bu... di purbalingga saya
kenal teman lama Pak Wahyudi guru "Matematika" jika ibu kenal salam
buat beliau. Oh iya untuk membuat power point harus kita siasati dengan melihat
waktu presentasi sehingga biasanya 10 menit, maka untuk mensiasasi penting
untuk belajar infografis sehingga informasi yang kita buat bisa menampilkan
hampir semua karya kita dengan sedikit slide. biasanya yang dibuat slide hanya
di bab 1, bab III, IV, dan V
Pertanyaan 10: Selamat
malam..pak, bapak pernah menulis 9 tahun baru selesai..kenapa bisa begitu ?
Tolong bagi kisahnya.. Andy Muhtadin ...
Jawaban: Terima kasih pak karya yang saya
buat bersama istri ini berupa cerpen hanya 10 judul, namun cerpen ini
mengisahkan perjalan anak saya yang pertama Muhammad Yunus Baskara, dari kecil
sampai besar setiap ada pertanyaan yang menggelitik dan susah untuk dijawab
oleh saya maupun istri akhirnya jadi cerpen dan itupun butuh waktu yang lama
dari bayi sampai dia berumur 10 tahun. sehingga karya tersebut benar-benar saya
jiwai dan saat presensi pada saat desiminasi tingkat nasional bisa menjadi
salah satu yang terbaik. karena penjiwaan dan
penguasaan karya.
Pertanyaan 11:
Assalamu'alaikum om Jay..ini pertanuaan sy utk
pak Sigit:
1) Sy mau bertanya terutama berkaitan dgn Pembatik/DRB krn bapak jg
sbg DRB Nasional..mhn dijelaskan tips2 agar bisa menjadi pemenang DRB?
2) Tadi pak Sigit menjelaskan bhw utk menjadi Gupres harus
memberikan evaluasi diri..adakah contoh naskahnya pak? Dari Amali (Bantul).
Jawaban: Terima kasih. Wassalam Oke terima kasih: untuk menjadi DRB maka tip
yang harus dilakukan adalah dengan cara mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar
melalui web simpatik.belajar.kemdikbud.go.id selanjutnya mengikuti seleksi tiap
level dari level 1 sampai level 4, dan jangan lupa kita tulis semua aktivitas
dan kegiatan kita saat mengikuti seleksi tiap level tersebut di web/ blog kita,
selanjutnya kita kita melakukan sosialisasi ke sekolah kita dan beberapa
sekolah yang ada di sekitar kita jangan lupa tetap di catat dan ditulis serta
ada foto ataupun video yang kita buat
dan di publish di web / blog. itu akan berguna saat kita terpilih menjadi DRB
karena akan ada seleksi kembali untuk memilih yang terbaik, terinovatif maupun
terkreatif. saya mendapatkan yang terinovatif pada saat itu karena semua
kegiatan yang saya lakukan tercatat dan bisa ditampilkan pada panitia seleksi
DRB. untuk naskah berpractice nanti saya upload berikan linknya
Pertanyaan 12: Bagaimana cara
menghadapi pertanyaan dari juri yang tidak bisa kita prediksi? Budi Artopo
Jawaban: "improvisasi pak" pertanyaan juri
yang tidak kita prediksi maka kita harus tetap tenang, dan fokus, serta
berusaha menjawab sebaik mungkin pertanyaan juri tersebut dengan jujur.
Pertanyaan 13: Tertarik
dengan cerita bapak, ternyata memang benar pepatah Kegagalan adalah sukses yang
tertunda. Kegagalan menjadi cambuk buat kita menjadi lebih semangat. Mohon maaf
🙏Ketika
bpk berhasil gurpres, jika ada biayanya, apakah dinas terkait membantu bapak
utk persiapan ke tingkat selanjutnya dalam hal pendanaan ? Ataukah biaya
sendiri ? (Enny Kota Tangerang) semoga bapak sukses selalu😇
Jawaban: semua biaya sendiri bu... tahun
2015 saat juara 1 kabuaten tidak ada penghargaan dalam bentuk rupiah. saya
menerima penghargaan dalam bentuk plakat saja, dan diberi baju batik, sementara
saat di propinsi saat juara 1 dapat uang pembinaan 5 juta itupun diterima tidak
langsung sehingga saat kenasional masih tetap biaya sendiri. .... namun saya
sudah terbiasa lomba dengan biaya sendiri yang kita butuhkan adalah surat ijin,
maupun surat tugas dari atasan sehingga kita legal untuk mengikuti kegiatan
berbagai lomba.
Pertanyaan 14:
Assalamu'alaikum, Pak Sigit, perkenalkan nama saya Winariti dari Tangerang.
Saya mau tanya apakah faktor pendidikan sangat berpengaruh dalam penilaian
gupres, karena th kemarin sy mengikuti lomba gupres tingkat kabupaten sy dpt juara 2 walaupun nilai sy kata juri paling tinggi
dibanding teman yg juara satu . Kata juri karena faktor pendidikan , sy baru S1
sementara yg juara 1 pendidikannya S2 padahal kata juri nilai ujian tulis,
presentasi makalah nilainya di bawah saya, mohon penjelasannya, terima kasih.
Jawaban: Tidak bu, pendidikan tidak terlalu
berpengaruh pada gupres walupun nilai untuk S1, S2, maupun S3 berbeda itu saat
penilaian portofolio, namun jika karya kita lebih baik dan lebih banyak, serta
saat presentasi kita lebih baik dari yang memiliki pendiidkan lebih tinggi,
maka kita pun pasti akan jadi juaranya. hal ini saya ketahui karena saya jari
juri untuk seleksi gupres di kabupaten gunungkidul dari tahun 2016-2018. namun
beda dareah saya juga tidak bisa menjawab bu mungkin ada subjektifitas
berkaitan dengan pendidikan. namun jika petunjuk peniliaan di pedoman gupres
digunakan selisih pendidikan hanya sedikit dan bisa dikejar dengan karya dan
produk yang lain.
Pertanyaan 15:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Saya Hidmi Gramatolina..dari Lombok NTB. Pernah mengikuti Gupres
Tingkat Provinsi (Juara 2) tahun 2019. Mengajar Kimia di SMK.
Dari Juknis tahun 2018, 2019, syarat portofolio yg dikumpulkan dan
dinilai hanya 2 tahun terakhir, dan Best Practise. Bapak, Bagaimana strategi
kita, agar menghasilkan BP dalam kurun waktu 1tahun ini..misalnya untuk maju
kembali tahun berikutnya. Karena tema di BP belum kita ketahui.
Jawaban: Sejauh ini yang saya perhatikan
dari lomba tersebut. Jika kita dari SMK harus berkaitan erat dengan SMK.
Bagaimana menurut bapak?
Terimakasih, Tema BP saya kemarin Pembelajaran Kimia Berbasis
Proyek untuk Meningkatkan Keterampilan Abad 21 makasih bu atas
pertanyaannya.... untuk tahun ini saya juga belum tau bu apakah akan terus
dilanjutkan atau dipending. namun yang terpenting untuk BP mengacu pada tahun
lalu jika belum ada pedoman gupres tahun ini, dan ibu tinggal menyempurnakan BP
tahun yang lalu dengan inovasi bisa di tampilan, di presentasi, maupun
perbaikan naskah.
Pertanyaan 16: (Terakhir):
Pak Sigit, menurut Bapak seberapa greget sih guru guru sekarang untuk berkarya,
berinovasi dan berprestasi? Adakah peran KS untuk greget guru dlm hal tsb?
Pengalaman Pak Sigit bagaimana?
(Sri Dwi Murwaningsih, Ponjong)
Jawaban: Terima kasih pertanyaannya bu.....
saat ini guru semakin banyak yang berkarya, beinovasi maupun memiliki prestasi
yang baik. dan menurut saya sendiri peran KS penting namun yang lebih utama adalah diri kita sendiri sejauh
mana kita akan maju dan berkembang tentu hal itu dari diri kita sendiri.
Pertanyaan 17: Asw Pak Sigit,
setelah capaian anda yg luar biasa ini. Apalagi target capaian yg ingin anda
raih? (Candra, Langkat-SUMUT) ...
Jawaban: Target mencari bonus
omjay...misalah Desiminasi adalah bonus, DRB adalah bonus... kita tetap
berkarya siapa tau bisa mencari bonus yang lain.... alhamdulillah proposal saya
hari ini bisa lolos untuk mendapatkan untuk research grants dari seaqis P4TKIPA
yang diumumkan hari ini ... itu adalah juga bonus. Maka karena target sudah
tercapai tetaplah bekerja, berkarya dan berikhtiar siapa tau bisa berguna dan
bermanfaat kedepannya.
Kesimpulan:
Pesan dari Pak Sigit Suryono: Teruslah belajar, berkolaborasi dan
berbagi agar ilmu yang dimiliki bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Bekalilah
muridmu sesuai dunianya, karena mereka akan hidup di zaman mereka yang sangat
berbeda dengan zamanmu. Dan jangan lupa Belajar dimana saja, kapan saja,
dengan siapa saja ("Rumah
Belajar")
Demikian resume kuliah online belajar menulis gelombang 9 pertemuan
8... semoga bermanfaat. Aamiin
mantap bu
BalasHapus