Mohon maaf omjay saya terlambat mengikuti materi belajar
menulis hari ini akibat zoom nya keluar masuk terus dan Alhamdulillah sekitar
jam 14.00 lancar zoom nya meskipun masih beberapa kali keluar masuk zoom. Pada
pertemuan kali ini membahas materi Menulis dan Membuat Buku Digital
yang disampaikan oleh Bapak Dr. Onno Widodo Purbo selaku
Founder Elearning untuk Rakyat.
Dr. Onno Widodo Purbo lahir di Bandung pada 17 Agustus 1962.
Beliau seorang tokoh pakar di bidang teknologi informasi. Pak Onno masuk ITB
jurusan teknik elektro angkatan 1981 dan lulus dengan predikat wisudawan
terbaik. Setelah itu beliau melanjutkan kuliah ke Kanada dengan beasiswa dari
PAU-ME. Beliau dikenal aktif dalam memperjuangkan Linux. Beliau membuat karya
inovatif Wajan Bolic sebagai upaya koneksi internet rumah tanpa kabel. Beliau
juga penggagas RT/RW-Net yaitu
jaringan
komputer swadaya masyarakat yang tersebar dalam sebuah RT atau RW dan
pengembang teknologi OpenBTS
Beliau
juga aktif menulis dalam bidang teknologi informasi di berbagai media, seminar,
konferensi nasional maupun internasional terutama untuk memberdayakan
masyarakat Indonesia menuju masyarakat berbasis pengetahuan dan tulisan beliau
banyak yang dipublikasikan secara gratis di internet.
Pada pertemuan kali ini Pak Onno menyampaikan masalah paling
besar dalam menulis buku adalah mencari kata-kata, mencari topik terutama topik
yang laku di pasar. Untuk mengatasi masalah tersebut maka langkah pertama yang
harus dilakukan yaitu membaca, kemudian menulis dengan rumus 5W+1H
( What, Why, Who, When, Where, dan How).
Langkah kedua yaitu mencari topik atau ide menulis.
Supaya topiknya laku keras cara mendapatkannya dengan ngobrol. Ngobrol tentang topik
yang paling banyak diminati pembaca, bidang yang disukai masyarakat.
Misalnya guru, guru bisa ngobrol dengan siswanya sehingga guru tau bagaimana
cara siswa bereaksi, cara penyampaian siswa yang paling bagus, dll. Topik yang
kita obrolkan dengan siswa yaitu tentang pelajaran. Tetapi kalau kita ingin
topik umum maka kita harus ngobrol dengan masyarakat. Selain dengan ngobrol mencari sumber topik bisa dari buku berbahasa
inggris yang kemudian diterjemahkan.
Langkah ketiga yaitu mencatat. Mencatat semua yang telah
dikerjakan. Setiap hari yang dikerjakan dicatat. Mencatat bisa dilakukan dimana
saja misalnya di wikipedia atau yang lainnya. Sehingga nantinya kalau sudah
banyak bisa dibuat menjadi buku atau bahan mengajar.
Untuk menulis ilmiah, sebenarnya garis besar cara menulis
sama dengan menulis yang lainnya. Perbedaanya pada referensi. Pada tulisan
ilmiah harus mencantumkan referensi buku-buku yang dipakai untuk acuan menulis.
Sedangkan tulisan biasa seperti artikel,
novel, dll tidak perlu mencantumkan referensi.
Di negara kita, mahasiswa S2 kebanyakan referensinya masih
menggunakan bahasa indonesia sehingga tidak bisa dimasukkan di jurnal
internasional.
Langkah kelima yaitu menerbitkan tulisan kita.
Naskah yang perlu disiapkan dalam menerbitkan buku yaitu:
1. Halaman judul (penulis hanya
menyiapkan judulnya dan tidak perlu mendesain cover karena cover nanti akan
didesain oleh penerbit. Cover yang dibuat akan berperan sekali untuk menarik
pembaca.
2. Kata pengantar
3. Daftar isi
4. Materi lengkap ( ditambah folder
gambar bila ada). Materi tidak perlu di layout tetapi cukup dalam bentuk word.
Untuk gambar sebaiknya jangan berwarna tetapi hitam putih saja dan zoom di
bagian yang diperlukan.
5. Tentang penulis. Dibuat cukup satu
paragraf saja.
6. Daftar pustaka
7. Sinopsis yaitu inti dari isi buku.
Biasanya sinopsis digunakan untuk di sampul belakang supaya pembeli bisa
membaca isi dari buku tersebut. Jadi sinopsis fungsinya untuk dagang.
Penerbit akan menerbitkan buku yang
laku dijual bukan karena bukunya bagus atau berkualitas. Sehingga kita harus bisa menulis buku yang
laku dijual. Penerbit lebih suka menerbitkan buku pegangan siswa terutama buku
pegangan untuk siswa tingkat dasar. Karena dijamin yang beli banyak. Untuk SMP
pembelinya lebih sedikit dari SD, begitu juga buku SMA pembelinya lebih sedikit
dari SD dan SMP. Apalagi buku kuliah, pembelinya lebih sedikit lagi terutama
kuliah S2 dan S3 tidak ada yang beli. Buku – buku SD agar laku keras syaratnya
harus sesuai dengan kurikulum yang dibuat oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan.
Penerbit dalam menerima pengajuan buku dari penulis bisa juga
dengan melihat obrolan penulis dengan followersnya sehingga akan diketahui
topik yang telah diobrolkan penulis bersama followersnya. Dengan begitu buku
yang dibuat penulis pasti laku keras. Ketika akan menerbitkan buku, carilah
penerbit yang banyak menerbitkan buku yang ingin Anda terbitkan. Misalnya buku
pelajaran maka cari penerbit yang banyak menerbitkan buku-buku pelajaran.
Karena penerbit yang banyak menerbitkan buku pelajaran berarti menguasai pasar
buku pelajaran.
Untuk membuat buku digital cukup mudah yaitu dengan
mengexport file dalam bentuk word ke bentuk pdf kemudian di upload ke website
atau wa. Buku digital tidak ada batasan jumlah halaman. Yang harus diperhatikan
adalah buku yang kita buat harus dibaca dari ujung ke ujung sehingga bukunya
harus dibuat yang menarik, jangan membuat buku terlalu tebal supaya pembaca
tertarik untuk membaca buku dari awal sampai selesai.
Buku yang sudah dicetak oleh penerbit tidak bisa dibuat
menjadi buku digital karena penerbit tidak akan mengijinkan. Buku yang sudah
dicetak bisa dibuat menjadi buku digital caranya dengan melakukan perubahan
terhadap isi buku tersebut.
Buku digital bisa ber ISBN dengan cara sekolah bertindak
menjadi penerbit (tidak harus menjadi penerbit beneran), kemudian mengajukan ke
Perpusnas dengan alamat https://isbn.perpusnas.go.id supaya sekolah bisa
mengeluarkan ISBN sendiri. Tetapi setiap kali mau mengeluarkan ISBN harus minta
ijin ke Perpusnas dengan menyertakan buku yang akan dikeluarkan ISBN nya.
Buku yang didalamnya terdapat gambar-gambar, gambar bisa
diambil dari internet tetapi harus yang free. Untuk gambar yang ada
copyrightnya tidak boleh diambil karena ada hak cipta dan bila diambil tanpa
izin akan kena sanksi. Untuk mengatasinya kita bisa mencari gambar yang
termasuk creative commons license free, jadi gambar yang bisa diambil untuk
dimasukkan ke dalam buku adalah gambar yang free agar tidak kena sanksi.
Demikian kuliah online belajar menulis materi “Menulis dan membuat Buku Digital” yang
disampaikan oleh Dr. Onno Widodo Purbo semoga
bermanfaat. Aamiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar