Ada beberapa prinsip yang mesti Anda ketahui dan lakukan dalam menyajikan tulisan yang tepat dan disukai pembaca sebut dengan 'Tulisan Memikat' , antara lain:
1. Tulisan harus rapi, artinya dalam menulis harus memahami fungsi-fungsi tanda baca dan kaidah penulisan yang benar karena bahasa tulisan berbeda dengan bahasa lisan.
2. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan target pembaca kita. Hal ini penting sebab tingkat keahlian penulis dilihat bagaimana ia menuturkan isi yang kompleks kedalam tulis sederhana. Anda harus memilih kalimat-kalimat yang memancing daya imajinasi dan emosional pembaca.
3. Menyesuaikan dengan kapasitas yang kita miliki berdasarkan ilmu, keterampilan dan pengalaman yang kita miliki.
4. Tidak mengulangi kata-kata yang sama dalam satu kalimat serta menggunakan padanan kata yang lain jika menggunakan makna yang sama.
5. Menggunakan data (sumber) yang kuat artinya pilih data2 yang kuat untuk menjelaskan satu pembahasan.
6. Posisikan diri sebagai pembaca.
Penulis pemula dengan sadar atau tidak pasti akan mengalami kondisi "muncul ide lain saat satu ide belum selesai ditulis". Hal ini biasanya terjadi saat proses penulisan sebuah buku. Lemahnya kesabaran dan kuatnya rasa ingin cepat selesai membuat penulis tidak fokus dan loncat kesana-kemari dalam menulis. Selain itu, lemahnya daya juang alias gampang menyerah, membuat banyak para pemula gagal dipertengahan jalan, termasuk saat mengawali diri berproses untuk menulis.
Saat mencari ide, begitu banyak ide yang muncul tapi bingung bagaimana cara menulisnya. Ketika sudah menulis, ditengah jalan tidak lagi memiliki kalimat yang mau ditulis alias mentok / mandeg tapi malah muncul ide baru. Dia merasa ide baru lebih bagus dari ide lama yang sudah ditulis setengah jalan.
Dalam menulis kita harus percaya dengan prinsip ini, "makin banyak memberi makin banyak menerima." atau pernyataan, "Kerja keras tidak akan pernah mengkhianati hasil." Memberi nilai lebih, kerja lebih keras dan sabar yang kuat dalam belajar dan komitmen. Itulah nasihat yang diajarkan oleh Jack Ma, untuk mencapai kesuksesan di era ini.
Celakanya kondisi ini justru membuat kita gampang move on alias gampang loncat pindah menulis ke ide baru, meninggalkan tulisan lama yang dianggap sudah tidak bagus. Gak menarik lagi untuk dilanjutkan.
OMG 🙈😱
Klo ini yang sedang dialami oleh teman-teman, saya akan sampaikan bahwa Anda sedang diserang penyakit berbahaya. Penyakit yang biasa menyerang penulis pemula.
Penyakit yang bisa menghambat para pemula untuk fokus dan lebih produktif dalam berkarya... Ini penyakit laten
Pertama: Tidak selektif dalam memilih ide.
Tidak semua ide itu bagus, bisa jadi itu adalah ujian.
Mengapa saya bilang begitu?
Sederhananya begini. Jika setiap ide yang muncul Anda turuti tanpa berpikir matang maka yang ada Anda akan diombang-ambingkan oleh ide baru yang selalu muncul setiap saat. Ingat, pikiran kita tidak pernah berhenti menghasilkan ide.
Kabar buruknya, jika kita selalu menuruti ide baru yang tiba-tiba muncul, tulisan yang sudah digarap bisa dengan mudah ditinggalkan begitu saja.
Dengan alasan sudah tidak relevan, tidak menarik, gak ada feel lagi buat lanjut nulis.
Solusinya, Anda harus pilih ide dan tetap fokus sampai ide tersebut mewujud menjadi karya. Sampai tulisan tuntas.
"Menuntaskan tulisan jauh lebih baik dari pada tulisan yang dianggap sempurna, namun tidak pernah selesai."
Kedua: Muncul Ide yang Tidak Nyambung dengan Tulisan Sebelumnya.
Untuk mengatasinya, selalu awali dengan pertanyaan apa hubungannya ide baru ini dengan ide sudah ditulis?
Jika diawali dengan "pertanyaan" tersebut maka ide yang tiba-tiba muncul justru akan menjadi penambah sudut pandangan baru pada tulisan yang sedang ditulis. Cakupan menjadi lebih luas. Bukan malah ditinggalkan ^^
Ketiga: Tidak Membuat Titik Fokus.
Jika yang disampaikan tidak punya fokus, tulisan jadi kabur. Tidak tepat sasaran. Bahasan jadi kesana-kemari.
Menulis itu harus fokus pada satu titik sasaran. Fokusnya pada tujuan atau nilai yang ingin disampaikan.
Misalnya, saat Anda ingin menulis yang tujuannya untuk memberikan orang motivasi dalam berbisnis, maka fokus pada menyampaikan masalah itu saja.
Catatan penting , pisahkan antara menulis dan mengoreksi (membaca ulang tulisan), jangan sampai bersamaan. Tuntaskan tulisan lebih dulu baru koreksi ^^
Sebab, membaca, menulis, dan mengoreksi hasil tulisan adalah bagian berbeda. Pikiran kita tidak bisa melakukan itu secara bersamaan.
Jika Anda masih ngotot ingin melakukan menulis dan membaca secara bersamaan, maka saya pastikan tulisan tidak akan selesai dan Anda akan berputar-putar pada mengoreksi tulisan sendiri terus menerus sampai ada malas menyelesaikan tulisan. Maka fokuslah sampai tulisan selesai 😉
Tidak ada komentar:
Posting Komentar