KD 3.1
HAKIKAT FISIKA DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
A. Hakikat Fisika
Fisika
merupakan bagian dari sains. Apakah sains itu? Sains adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari gejala alam melalui pengamatan, eksperimen, dan
analisis. Oleh karena itu, sains disebut sebagai ilmu pengetahuan alam (
disingkat IPA ). Fisika adalah
ilmu pengetahuan alam yang mempelajari materi dan energi serta interaksi
antara keduanya. Misalnya fisikawan menyelidiki struktur proton, gerak-gerak
elektron, rangkaian listrik, dll.
Apakah hakikat
fisika itu? Hakikat fisika sama dengan hakikat sains. Hakikat fisika adalah
fisika sebagai produk (pengetahuan), fisika sebagai sikap (kemauan), dan fisika
sebagai proses (kemampuan).
1. Fisika sebagai produk
Produk fisika merupakan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta,
konsep, prinsip, hukum, rumus, teori, dan model.
a) Fakta adalah
keadaan atau kenyataan yang sesungguhnya dari segala peristiwa yang terjadi di
alam. Contoh : ketika menyiram tanaman ujung selang ditekan untuk menjangkau
tempat yang jauh, pipa saluran air yang menuju ke rumah lebih kecil dari pipa
ke sumber agar air dapat mengalir ke rumah-rumah.
b) Konsep adalah abstraksi dari berbagai kejadian, objek,
fenomena, dan fakta. Contoh : konsep tentang gerak. Nama konsep adalah gerak,
definisinya adalah suatu benda dikatakan bergerak jika mengalami perpindahan.
c) Prinsip merupakan pernyataan yang berlaku bagi sekelompok
gejala tertentu yang mampu menjelaskan suatu kejadian. Prinsip diperoleh lewat
induksi dari hasil berbagai macam observasi. Contoh: logam bila dipanaskan
memuai, semakin dalam sungai tekanan hidrostatisnya makin besar.
d) Hukum fisika adalah suatu aturan dasar yang menyimpulkan
pengamatan berkaitan untuk menjelaskan suatu pola kejadian alam. Contoh: hukum
pemantulan cahaya menyatakan bahwa sudut datang berkas cahaya sama dengan sudut
pantulnya.
e) Rumus adalah pernyataan matematis dari suatu fakta,
konsep, prinsip, hukum dan teori. Dalam rumus, kita dapat melihat keterkaitan
antara konsep-konsep dan variabel-variabel. Contoh: hukum Newton dapat
dinyatakan dengan rumus F = ma.
f) Teori adalah suatu penjelasan berdasarkan pada berbagai
pengamatan yang didukung oleh hasil-hasil eksperimen. Teori digunakan untuk
menjelaskan sesuatu yang tersembunyi atau tidak dapat langsung diamati. Contoh:
teori atom, teori kinetik gas.
g) Model adalah suatu perbandingan mengenai suatu hal dengan
sesuatu yang sudah kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: model atom
Rutherford.
2. Fisika sebagai sikap
Untuk
menghasilkan produk fisika, yakni model, hukum, prinsip dan teori maka perlu
diawali dengan kegiatan kreatif yang melibatkan pengamatan, pengukuran, dan
penyelidikan atau eksperimen. Semua kegiatan tersebut memerlukan proses mental dan sikap yang berasal dari
pemikiran. Jadi, dengan pemikirannya orang bertindak dan bersikap, sehingga
akhirnya dapat melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah itu. Pikiran dan sikap yang
diperlukan dalam melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah, antara lain rasa ingin
tahu dan rasa penasaran mereka yang besar, diiringi dengan rasa percaya, sikap
objektif, jujur dan terbuka serta mau mendengarkan pendapat orang lain.
Selain memiliki sikap yang tepat
untuk melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah, juga diperlukan kecakapan ilmiah,
antara lain mengamati, menarik kesimpulan, komunikasi, dan perencanaan.
3.
Fisika sebagai proses
Fisika sebagai proses memberikan
gambaran mengenai bagaimana para ilmuwan bekerja melakukan penemuan-penemuan. Untuk
menghasilkan produk fisika seperti hukum dan teori, para ilmuwan menempuh
proses fisika yang disebut proses ilmiah atau lebih dikenal dengan sebutan
metode ilmiah. Apakah metode ilmiah itu? Metode ilmiah adalah adalah proses berfikir untuk memecahkan masalah secara sistematis, empiris
dan terkontrol.
Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan terencana, maka
terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaanya.
Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga.
Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Melakukan observasi atau pengamatan
2. Merumuskan masalah
2. Merumuskan masalah
3. Mengumpulkan informasi atau kajian pustaka
4. Membuat hipotesis atau dugaan sementara
5. Melakukan eksperimen
6. Menganalisis data
7. Menarik kesimpulan
8. Mengulangi kerja ilmiah
4. Membuat hipotesis atau dugaan sementara
5. Melakukan eksperimen
6. Menganalisis data
7. Menarik kesimpulan
8. Mengulangi kerja ilmiah
Supaya langkah metode ilmiah ini lebih
jelas, kita bahas satu persatu.
1. Melaksanakan pengamatan
Melakukan observasi bertujuan untuk menemukan suatu
masalah. Dalam melakukan observasi bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Pengamatan kuantitatif adalah pengamatan dengan mengamati data berupa angka-angka
2. Pengamatan kualitatif adalah pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan indra kita.
Contoh pengamatan kuantitatif:
Pada saat kita memasak, kita memanaskan air dan minyak. Ternyata minyak lebih cepat panas dari pada air. Kita dapat melakukan penelitian tentang minyak yang lebih cepat dari pada air.
Contoh pengamatan kualitatif:
Pada zaman Franklin hidup (1706-1790) masalah yang sering dihadapi oleh gedung tinggi adalah kebakaran akibat sambaran petir. Franklin mengamati petir-petir yang menyambar gedung tinggi ini. Ia kemudian melakukan penelitian tentang petir yang menyambar gedung tinggi tersebut.
1. Pengamatan kuantitatif adalah pengamatan dengan mengamati data berupa angka-angka
2. Pengamatan kualitatif adalah pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan indra kita.
Contoh pengamatan kuantitatif:
Pada saat kita memasak, kita memanaskan air dan minyak. Ternyata minyak lebih cepat panas dari pada air. Kita dapat melakukan penelitian tentang minyak yang lebih cepat dari pada air.
Contoh pengamatan kualitatif:
Pada zaman Franklin hidup (1706-1790) masalah yang sering dihadapi oleh gedung tinggi adalah kebakaran akibat sambaran petir. Franklin mengamati petir-petir yang menyambar gedung tinggi ini. Ia kemudian melakukan penelitian tentang petir yang menyambar gedung tinggi tersebut.
2.
Merumuskan Masalah
Membuat rumusan masalah
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai objek penelitian.
Ketentuan-ketentuan dalam mengajukan pertanyaan adalah:
1. Pertanyaan harus dinyatakn secara
jelas
2. Pertanyaan tidak menimbulkan penafsiran ganda
3. Rumusan masalah dinyatakan dengan kalimat tanya,
yaitu siapa, apa, kapan, dimana, dan bagaimana.
Contoh: Apa yang menyebabkan minyak lebih cepat panas
dari pada air?
3.
Mengumpulkan informasi atau kajian pustaka
Mengumpulkan informasi atau
kajian pustaka dapat dilakukan dengan mencari informasi yang mendukung
teori-teori yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian. Informasi tersebut
dapat dicari dari buku-buku maupun internet.
Contoh dari kajian pustaka: tulisan-tulisan ilmuwan tentang kalor, yaitu kalor dapat menaikkan suhu zat, pengaruh kalor jenis zat terhadap kenaikan suhu zat.
4. Membuat Hipotesis atau dugaan sementara
Contoh dari kajian pustaka: tulisan-tulisan ilmuwan tentang kalor, yaitu kalor dapat menaikkan suhu zat, pengaruh kalor jenis zat terhadap kenaikan suhu zat.
4. Membuat Hipotesis atau dugaan sementara
Hipotesis adalah suatu ide
atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam
penelitian ilmiah atau proyek ilmiah. Hipotesis dibuat sebelum melakukan penelitian
atau eksperimen, karena tujuan dari eksperimen adalah membuktikan hipotesis itu
benar atau tidak.
Contoh Hipotesis: minyak lebih cepat panas daripada air karena kalor jenis minyak lebih kecil daripada kalor jenis air.
Contoh Hipotesis: minyak lebih cepat panas daripada air karena kalor jenis minyak lebih kecil daripada kalor jenis air.
5.
Melakukan Eksperimen
Eksperimen dilakukan untuk menguji
hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis dilakukan untuk membuktikan
hipotesis yang dibuat benar atau tidak. Hipotesis yang diajukan mengandung
beberapa variabel yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang
perlu diperhatikan saat melakukan eksperimen, yaitu:
1. Variabel Bebas: Variabel yang dapat
diubah secara bebas oleh peneliti (sebagai pembanding dan penguji). Kalor jenis
zat, dengan cara merubah jenis zat.
2. Variabel Terikat: Variabel yang diteliti,
perubahannya bergantung pada Variabel bebas(variabel terikat adalah hasil
dari variabel bebas). Contoh: kenikan suhu minyak dan air.
3. Variabel Kontrol: Variabel yang selama
eksperimen dipertahankan tetap, atau perlakuan yang sama pada tiap objek penelitian.
Contoh: massa dan lama memanaskan minyak dan air.
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan eksperimen adalah sebagai berikut:
1. Usahakan hanya terdapat satu variabel bebas selama eksperimen.
2. Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan
3. Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.
4. Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.
1. Usahakan hanya terdapat satu variabel bebas selama eksperimen.
2. Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan
3. Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.
4. Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.
Contoh eksperimen untuk
membuktikan bahwa minyak lebih cepat panas daripada air karena kalor jenis minyak
lebih kecil daripada kalor jenis air dengan cara memanaskan minyak dan air
dalam waktu yang sama, jumlah massa minyak dan air sama kemudian mengukur suhu
minyak dan air dalam waktu yang sama untuk mengetahui kenaikan suhunya.
6. Menganalisis Data
Setelah mendapatkan data dari
hasil eksperimen kemudian dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh untuk
membuktikan kebenaran hipotesis yang dibuatnya. Contoh: Setelah memperoleh data
kenaikan suhu kemudian melakukan perhitungan nilai kalor jenis minyak dan air
untuk mengetahui penyebab minyak lebih cepat panas daripada air.
7. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan penelitian
merupakan ringkasan analisis data yang menghubungkan hasil eksperimen dengan
hiporesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan
hipotesis termasuk di dalamnya. Jika memungkinkan, kesimpulan diakhiri dengan
memberikan pemikiran berupa pertanyaan untuk penelitian lebih lanjut. Contoh:
dari hasil analisis data diperoleh nilai kalor jenis minyak lebih kecil dari
pada kalor jenis air. Dari sini dapat dibuat kesimpulan bahwa minyak lebih
cepat panas dari pada air karena kalor jenis minyak lebih kecil daripada kalor
jenis air.
8. Mengulangi kerja ilmiah
Mengulangi kerja ilmiah
dilakukan untuk meyakinkan bahwa kesimpulan yang kita buat memang benar
dan merupakan fakta yang sebenarnya. Contoh: walaupun dari kesimpulan
sudah diketahui minyak lebih cepat panas karena kalor jenis minyak lebih kecil.
Tetapi bisa dilakukan percobaan lagi dengan jenis zat yang berbeda untuk
menguji kebenaran kesimpulan tersebut.
Kegiatan 1.1 Membuat
Laporan Ilmiah
|
A. Tujuan : Untuk
mengetahui hubungan kalor dengan perubahan suhu zat
B. Masalah : Bagaimana lama
waktu memanaskan zat mempengaruhi kenaikan suhu zat?
C. Hipotesis: Semakin lama waktu memanaskan zat maka kenaikan suhu
zat semakin besar.
D. Variabel bebas: Kalor yang diberikan (Q)
E. Variabel terikat: Kenaikan suhu zat (∆T)
F. Variabel kontrol: Massa dan jenis zat (m dan c)
G. Alat dan Bahan
1.
Gelas
beker 200 ml
2.
Stop
watch
3.
Termometer
4.
Pembakar
bunsen
5.
Kaki
tiga
6.
Statif
7.
Timbangan
8.
Air
H. Cara Kerja
1.
Susun
alat seperti gambar di atas!
2. Isilah gelas dengan air sebanyak 100 gram. Ukur suhu
awal air dalam gelas (T1).
3. Nyalakan pembakar bunsen/pembakar spiritus bersamaan
dengan menghidupkan stopwatch kemudian catat suhu air untuk setiap 0,5 menit ke
dalam tabel 1.
Tabel 1. Data percobaan pertama
Massa air =100 gr
Suhu awal (T1) =27°C
Waktu (Menit ke)
|
Jumlah kalor yang diberikan Q (J)
|
Suhu T2 (oC)
|
Perubahan Suhu ∆T (oC)
|
0,5
|
0,5
|
28
|
1
|
1,0
|
1,0
|
29
|
2
|
1,5
|
1,5
|
30
|
3
|
2,0
|
2,0
|
31
|
4
|
I. Diskusi : Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa perubahan suhu
zat akan maningkat jika lama pemanasan diperbesar.
J. Kesimpulan : Semakin besar
kalor yang diberikan maka perubahan suhu zat makin besar.
Tugas 1.1
Membuat Laporan Ilmiah
|
Lakukan
eksperimen untuk menyelidiki hubungan antara massa air (m) dengan kenaikan
suhu air (∆T), dengan mengambil lama pemanasan air tetap selama
eksperimen. Tulislah laporan ilmiah Anda mirip seperti pada kegiatan 1.1
|
B. Keselatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan kerja
merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan
masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja
bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero
accident).
Keselamatan kerja di
laboratorium merupakan usaha atau tindakan pencegahan agar di dalam kegiatan di
laboratorium terhindar dari kecelakaan sekecil apapun. Sehubungan dengan
kemungkinan timbul bahaya-bahaya di dalam kegiatan laboratorium, maka perlunya
mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh benda-benda atau barang-barang yang ada
di laboratorium.
Hal-hal yang terkait
dengan keselamatan kerja di laboratorium adalah sebagai berikut:
1. Tata tertib yang jelas.
2. Pemakaian alat dan bahan sesuai petunjuk.
3. Alat dan bahan kimia harus disimpan sesuai dengan tempatnya masing-masing.
4. Limbah dan pembuangan bahan.
5. Air dan listrik tersedia cukup.
6. Stop kontak yang aman.
7. Guru, petugas maupun siswa harus menggunakan jas laboratorium.
8. Ruang laboratorium, meja praktikum, serta alat-alat harus terjaga
kebersihannya sebelum dan setelah kegiatan praktikum.
9. Tabung pemadam kebakaran dan kit P3K ditempatkan pada tempat yang
strategis.
Aturan-aturan
Keselamatan Kerja
Didalam laboratorium terdapat alat-alat yang kerjanya
menggunakan listrik, alat yang mudah pecah, dan bahan yang berbahaya. Sehingga
saat bekerja di laboratorium harus benar-benar memperhatikan aturan-aturan yang
ada di laboratorium, agar terhindar dari kecelakaan kerja di laboratorium.
Berikut ini beberapa
aturan keselamatan kerja di laboratorium.
1.
Alat-alat serta bahan
yang ada di dalam laboratorium tidak diperkenankan diambil keluar tanpa seizin
guru.
2.
Alat dan bahan harus
digunakan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
3.
Jika dalam melakukan
percobaan tidak mengerti atau ragu-ragu, hendaknya segera bertanya kepada guru.
4.
Bekerja di laboratorium
hendaknya memakai jas laboratorium.
5.
Jika ada alat yang
rusak atau pecah, hendaknya dengan segera dilaporkan kepada guru.
6.
Jika terjadi
kecelakaan, sekalipun kecil, seperti kena kaca, terbakar, atau terkena bahan
kimia, hendaknya segera dilaporkan ke guru.
7.
Etiket (label) bahan
yang hilang atau rusak harus segera diberitahukan kepada guru, agar dapat segera
diganti.
8.
Tidak diperkenankan
makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
9.
Setelah selesai
percobaan, alat-alat hendaknya dikembalikan ke tempat semula dalam keadaan
bersih.
10. Buanglah sampah pada tempatnya.
11. Jaga tangan Anda selalu kering untuk menghindari sengatan listrik akibat
terjadi sentuhan dengan saklar listrik, stop kontak dan kawat listrik. Jaga
supaya meja tetap kering.
12. Pengubahan atau penyetelan rangkaian listrik hanya boleh dilakukan jika
rangkaian telah diputus dari suplai daya listriknya.
13. Sebelum meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan
bersih, kran air dan gas ditutup, dan kontak listrik dicabut.
C. Peran Fisika
dalam Kehidupan
Pada zaman modern seperti sekarang
ini, ilmu fisika sangat mendukung perkembangan teknologi, industri, kesehatan,
dan komunikasi. Beberapa peran fisika dalam kehidupan dijelaskan sebagai
berikut.
1. Bidang Kedokteran dan Kesehatan
a. Penemuan sinar rontgen untuk mendeteksi patah
tulang.
b. Penemuan sinar laser untuk memecah batu ginjal
dalam tubuh manusia.
c. Penerapan konsep pemantulan cahaya dalam
proses pembedahan.
d. Penemuan peralatan gelombang radio untuk
mendeteksi kondisi bayi di dalam perut.
e. Penemuan sinar gamma untuk proses sterilisasi
peralatan bedah
2. Bidang Pertanian
a. Penemuan bibit unggul dari rekayasa genetika
b. Penemuan peralatan pertanian yang membantu
kerja petani, seperti mesin bajak sawah.
3. Bidang Transportasi
a. Penemuan konsep tekanan di dalam ruang
tertutup yang mengilhami terciptanya konsep mesin berbahan bakar minyak.
b. Penemuan berbagai konsep gerakan benda yang
berpengaruh terhadap pembuatan mobil dan motor.
c. Pembuatan kereta maglev menggunakan
superkonduktor.
4. Bidang Industri
a. Penemuan berbagai jenis mesin, baik diesel
maupun bensin yang mempermudah proses produksi. Hal ini lebih dikenal sebagai
revolusi industri.
b. Penemuan teknologi laser untuk membantu
supervisi benda hasil industri. Contohnya, penggunaan laser untuk mendeteksi
keretakan.
c. Penggunaan sonar dalam industri kelautan
5. Bidang Komunikasi
a. Gelombang elektromagnetik pada telepon
genggam.
b. Fiber optik untuk jaringan internet
c. Pengiriman data melalui satelit
6. Bidang Energi
a. Generator sebagai penghasil energi listrik
b. Penggunaan radioaktif sebagai reaktor nuklir
c. Sel surya sebagai energi alternatif
LATIHAN 3.1
A. Pilihlah jawaban yang benar!
1. Keingintahuan manusia dengan melakukan kegiatan kreatif melalui
pengamatan, pengukuran,penyelidikan, dan percobaan untuk mendapatkan hasil atau
tujuan merupakan defenisi fisika sebagai ...
A. Sikap
B. Proses
C. Produk
D. Kegiatan
E. Hasil
2.
Penerapan fisika dalam bidang telekomunikasi adalah ...
A. Cermin
cembung pada spion kendaraan
B. Kelajuan
kendaraan dijalan raya
C. Perambatan
panas pada peralatan memasak
D. Pesawat
telphon
E. Penggunaan
listrik dalam kehidupan sehari-hari
3.
Urutan metode ilmiah setelah merumuskan masalah adalah ...
A. Menyusun
Hipotesis
B. Melakukan
Eksperimen
C. Pengumpulan
data
D. Menarik
Kesimpulan
E. Melaporkan
data
4.
Berikut ini yang bukan merupakan sikap yang diharapkan dari seorang
ilmuan adalah . . .
A. Berusaha
keras
B. Teliti dalam
mencatat pengamatan
C. Menghargai
pendapat orang lain
D. Langsung
melompat ke kesimpulan
E. Jujur dan
terbuka
5.
Kecakapan berikut yang bukan suatu proses kecekapan sains adalah .
. .
A. Mengevaluasi
B. Menduka
C. Merencanakan
D. Mengamati
E. Menarik
kesimpulan
A. Berteriak ke guru
B. Membersihkan dengan sehelai kain
C. Mencuci tangannya dengan air yang mengalir
D. Segera membersihkan sejumlah krim
E. Mengelapnya dengan lap basah
7.
Berikut langkah-langkah dalam melakukan penelitian.
(1) Menarik
kesimpulan
(2) Membuat
hipotesis
(3) Melakukan
observasi
(4) Merumuskan
masalah
(5)
Menganalisis data
(6) Melakukan
eksperimen
(7)
Mengumpulkan informasi
8.
Berdasarkan langkah-langkah tersebut, urutan yang tepat dalam metode
ilmiah adalah …
A. 2-3-4-5-6-7-1
B. 3-4-5-2-7-6-1
C. 3-4-7-2-6-5-1
D. 4-5-6-2-3-7-1
E. 4-5-6-2-7-3-1
9.
Peran fisika dalam teknologi memberikan banyak keuntungan. Namun,
disamping itu juga memberikan dampak negatif yang merugikan manusia diantaranya
adalah ...
A. Membantu
Astronaut untuk melakukan perjalan keluar angkasa dengan pesawat ulang alik
B. Terjadi
pencemaran udara akibat gas buang, seperti gas carbon mono oksida
C. Munculnya
inovasi transportasi modern yang menggunakan listrik dan elektromagnetik
D. Berkembangnya
sistem jaringan listrik dengan alternatif sumber energi bagi pembangkit listrik
E. Berkembangnya
Gadget dan penggunanya.
10. Dalam melakukan eksperimen, ada
tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan, yaitu ...
A. Tetap,
Bebas, dan Berubah
B. Terikat, Tetap
dan kontrol
C. Terikat,
Kontrol dan Berubah
D. Bebas,
Terikat, dan Kontrol
E. Bebas,
Berubah, dan Terikat
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Jelaskan pengertian fisika sebagai proses,
produk dan sikap!
2. Jelaskan mengapa tindakan pencegahan berikut
harus diambil dalam laboratorium sekolah.
a.
Zat
– zat yang mudah terbakar seperti bensin tidak boleh diletakkan dekat dengan
nyala api terbuka.
b.
Zat
– zat kimia tidak boleh dicicipi.
c.
Benda
– benda seperti pulpen tidak boleh dimasukkan ke stop kontak listrik.
3. Jelaskan 2 macam cara dalam melakukan observasi
atau pengamatan!
4. Sebutkan 4 peran fisika dalam kehidupan
sehari-hari
5. Suatu waktu telepon genggam (handphone)
Anda tidak bekerja. Buat pertanyaan yang mungkin berkaitan dengan kejadian
tersebut, kemudian susun langkah-langkah metode ilmiah untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar