Belajar Menulis Gelombang 9
Pertemuan 9 :
Senin, 20 April 2020
Waktu : Pukul 19.00 – 21.00
WIB
Pemateri : Catur Nurochman Oktavian
Topik :
Menulis Cepat dan Tepat di Media Daring dan Luring
Peresume : Sri Indayani, S.Pd, SMAN 1
paciran
Menulis
Cepat dan Tepat di Media Daring dan Luring
Alhamdulillah malam ini saya diberi
kesehatan dan kesempatan oleh Allah SWT sehingga bisa mengikuti kuliah online
belajar menulis pertemuan 9. Materi malam ini adalah Menulis Cepat dan Tepat
di Media Daring dan Luring yang disampaikan oleh Bapak Catur Nurochman Oktavian
yang disapa dengan Om Catur.
Pak Catur Nurochman Oktavian mulai menulis
pada tahun 1999. Pertama menerbitkan karya dalam bentuk buku di tahun 2003.
Sampai sekarang beliau masih terus menulis.
Materi dimulai dengan pemaparan musuh
utama dalam menulis. Ada dua musuh utama dalam menulis, yaitu rasa
takut dan malas. Dua musuh utama tadi yang harus dikalahkan agar dapat
memulai menulis cepat dan tepat di media massa luring atau daring. Takut
tulisannya jelek, takut dicela, takut tulisannya sudah basi, dan takut-takut
lainnya. Hal inilah yang menghambat saat memulai sebuah tulisan.
Seorang penulis yang baik biasanya
adalah pengamat dan pencatat yang baik. Karena terbiasa mencatat
apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, kemudian dituangkan menjadi sebuah
tulisan maka seorang penulis akan menulis meskipun tidak membawa alat perekam,
alat tulis, maupun laptop. Mencatat di benaknya dapat dilakukan di mana saja.
Di kantin, di kantor, di kafe, bahkan ketika di atas motor yang sedang dikendarainya
atau di balik kemudi mobil yang sedang disetirnya. Setiap penulis yang
baik tentu tidak membutuhkan “mood”. Tidak ada alasan tidak menulis,
karena tidak ada mood. Mood harus disingkirkan dari benak kita agar tidak menghambat
kerja otak dalam menulis.
Bayangkan Anda seorang yang bekerja
menghasilkan tulisan seperti wartawan, kolumnis, dan redaktur majalah. Jika
mereka bekerja mengandalkan mood, tentu karirnya akan tamat seketika. Isaac
Asimov, seorang penulis fiksi ilmiah yang memiliki reputasi bagus, mengakui
bahwa cara ia menulis adalah “simpel dan apa adanya”. Dari sini dapat digaris
bawahi “Menulislah dengan simpel dan apa adanya”.
Menulis hal yang aktual dan sesuai
dengan gaya selingkung media yang akan dituju, menjadi kunci sebuah tulisan
diterbitkan. Seperti dikatakan asimov tadi, seorang penulis yang baik, maka ia
dapat menulis dengan cepat. Perlu diingat, bahwa setiap orang yang mampu
mengerjakan sesuatu dengan baik, maka ia dapat melakukan lebih cepat
dibandingkan orang yang tidak bekerja secara baik. Menulis adalah sebuah
kecakapan atau keterampilan.
Bila Anda menguasai secara detail
pengerjaan tulis menulis, maka kecakapan itu akan berbanding lurus dengan
kecepatan pengerjaan. Menulislah dengan simpel dan apa adanya , jadilah dirimu
sendiri ketika menulis.
Bagaimana caranya menemukan gaya
atau menjadi diri sendiri ketika menulis? Tentu dengan memperbanyak menulis dan
membaca untuk mempelajari gaya tulisan orang lain atau copy the master. Jangan
paksakan diri menulis sesuatu yang berlebihan di luar gaya Anda. Mulailah
menulis dari sesuatu yang Anda suka. Kalau suka traveling, tuliskan kisah
perjalanan Anda. Tentu Anda akan lebih mudah menuliskan sesuatu yang disukai. Tuturkan
segala yang ada secara sederhana dengan cara Anda.
Salah satu yang membuat seseorang
tidak mampu menghasilkan tulisan yang baik adalah karena mencoba memasukkan
kata atau kalimat yang membuat pembaca tidak paham pesan apa yang dimaksud
dalam tulisan itu. Menulis itu untuk dibaca. Oleh karena itu, pesan dalam
tulisan harus jelas dapat dipahami oleh pembaca. Jika menulis dengan kalimat
yang tidak simpel, maka tujuan pesan dalam tulisan tidak tersampaikan. Bahkan
hanya membuat kening pembaca berkerut. Menulislah seperti berbicara.
Ketika berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan menggelembungkan kata
atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika berbicara kepada orang lain,
tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami, iya kan?
Bagi seorang pemula. Mengapa Anda
masih ragu menghasilkan draf tulisan yang pertama? Biarkan tulisan yang
dihasilkan jelek, karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf
tersebut. Setiap media memiliki gaya selingkung masing-masing sesuai kebijakan
redaksinya. Misalnya, kita perlu mengetahui, berapa jumlah kata dalam artikel
yang bisa dimuat di media itu, dan aturan penulisannya. Atau rubrik apa saja
yang tersedia di media tersebut. Tidak usah kuatir tulisan kita ditolak dan
dianggap jelek. Perbaiki lagi kekurangannya, dan terus kirim lagi. Banyak
faktor mengapa tulisan tidak diterima redaksi. Mungkin tulisan tidak aktual?
Atau space dalam edisi penerbitan sudah penuh.
Kesimpulan dari materi Menulis Cepat dan Tepat di Media
Daring dan Luring adalah jangan takut untuk mulai
menulis. Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena kita masih punya banyak
waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Draf tulisan yang jelek masih dapat
diperbaiki daripada tidak ada draf sama sekali.
Tanya Jawab
Pertanyaan pertama: Assalamualaikum pak Catur. Nama saya Rasita
dari Kab Mukomuko Bengkulu. Pertanyaan saya. Apa contoh kata dan kalimat yang
kita masukkan dalam cerita sehingga pembaca tidak paham.
Jawaban: Terima kasih
ibu Rasita dari Bengkulu. Pertanyaan yang bagus. Hindari menulis dengan kalimat
yang panjang dan berulang ulang maknanya.
Contoh:
Ruangan yang biasa aku gunakan sebagai tempat tidur, sebuah tempat
kos dekat stasiun UI, tiap pagi jam 5 pagi aku terbiasa mendengar deru Kereta
Listrik yang membawa penumpang dari Jakarta-Bogor PP, itu biasanya sampai aku
berangkat kerja, suara itu sering terdengar, sehingga aku sering hafal beberapa
kalimat petugas stasiun.
Kalimat di atas memusingkan.
Pertanyaan ke-2: ass wr wb
sampai hari ini saya blm yakin saya bisa menulis. saya bertanya bagaimana agar
jsi tulisan itu penting. apakah kita
harus menukis yg ilmiah ilmiah ambillah seperti artikel. maaf terkait gaya
selingkung apa yg dimaksud? menurut bapak mana yg lebih mungkin sebagai pemula
menulis untuk menjadi buku atau menulis artikel untuk dibukukan
Jawaban: Pertanyaan
pertama ini coba saya jawab. Agar tulisan menjadi penting, maka pesan dan
informasi yang dibutuhkan pembaca bisa tersampaikan dengan baik dan jelas. Seperti
yang saya sampaikan di atas, mulailah dari hal yang Anda sukai. Kalau Anda suka
menulis karya ilmiah, maka tekuni hal ini. Kalau suka menulis artikel populer,
features yang ringan, maka kerjakanlah ini.
Gaya Selingkung, maksudnya gaya, batasan, sesuai jati diri, penciri
media itu. Sesuai dengan kebijakan redaksi masing masing. Misal, ada media yang
membatasi bahwa tulisan yang akan dimuat di medianya minimal 600 kata, hurufnya
times new roman, spasi 1.15, dsb.
Memulai menulis artikel yang Anda sukai temanya. Dan yang lebih
penting mulailah menulis
Pertanyaan ke-3: Assalamu'alaikum, Om Catur perkenalkan nama
saya Winarti dari Tangerang, saya mau bertanya bagaimana kiat-kiat untuk
menghilangkan rasa takut untuk menulis atau berkarya dan bagaimana caranya
untuk menumbuhkan rasa percaya diri menulis atau berkarya? Terima kasih Om
CAtur.
Jawaban: Waalaikumsalam. Ibu Winarti dari Tangerang. Terima kasih atas
pertanyaan yang bagus ini. Mengatasi rasa takut menulis adalah dengan menulis.
Menulis saja terus menerus. Kalahkan rasa takut bahwa tulisan pertama kita
jelek. Lebih baik menghasilkan tulisan yang buruk (dapat diperbaiki) daripada
tidak menghasilkan sebuah tulisan (ini tidak dapat diperbaiki). Menumbuhkan
rasa percaya diri menulis adalah dengan terus menulis.
Pertanyaan ke-4: Slmt mlm pak,
bagaimana kiat mengelola konsentrasi yang efektif dalam menulis? Tks. Yulius
Roma-Tana Toraja
Jawaban: Selamat malam. Terima kasih atas pertanyaan
yang bagus ini. Mengelola konsentrasi yang efektif adalah dengan melakukan yang
Anda sukai. Lakukan pekerjaan yang Anda cintai. Gairah dan fokus pada sesuatu
yang kita sukai, cintai akan lebih tinggi dibandingkan sesuatu yang kita tidak
sukai. Maka menulislah dari sesuatu hal kecil yang Anda sukai. Fokus pada
sesuatu yang kita senangi, akan menambah motivasi kita lebih baik. Passion
Pertanyaan ke-5:
Assalamualaikum om catur..say Andy Muhtadin-Beltim Ke.Babel. Menulis dg simpel
dan apa adanya dg cepat tiga hal bagi kami pemula ini sebuah hal yg sangat
sulit dan rumit, jdi jika itu dilakukan terkadng sangat simpel, sedikit,
pendek, dan langsung pada poinnya saja. BAGAIMANA TIPSNYA AGAR SESUAI DG
HARAPAN PEMBACA ?.
Jawaban: Waalaikumsalam pertanyaan yang bagus dari
Babel.
Menulislah seperti Anda berbicara. Ketika Anda berbicara kepada
teman, tentu tidak ada keinginan Anda menggelembungkan kata atau kalimat dengan
bahasa yang berlebihan. Ketika Anda berbicara kepada orang lain, tentu sedapat
mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami. Tipsnya. Menulislah
dengan kalimat yang tidak panjang-panjang. Menulislah seperti berbicara. Ketika
berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan Anda menggelembungkan kata
atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika berbicara kepada orang lain,
tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami, iya kan?
Pertanyaan ke-6: Assalamu'alaikum Om Catur, Saya Pak Etik dari
Kabupaten Pemalang. Bagaimana Teknis menulis cepat ,apa kita membuat kerangka
dulu atau langsung mengalir saja. Terima kasih
Jawaban: Waalaikumsalam Pak Etik dari Pemalang.
Pertanyaan yang bagus.
Ada beragam teknik yang dilakukan penulis. Ada yang senang
memulainya dengan membuat kerangka tulisan, ada yang menuliskan kerangka
seperri spider web. Ada pula penulis yang langsung menuangkan dari pikirannya
ke dalam tulisan.
Namun biasanya setiap artikel memiliki kerangka. Judul, lead
(pendahuluan), isi, dan penutup. Silakan memilihnya sesuai dengan gaya dan
kesukaan Anda.
Selamat menulis.
Pertanyaan ke-7: slmt mlm. saya
ari rumbini dari purbalingga. mau kepo dikit. apa yang memotivasi anda pertama
kali menulis ? dan tema apa yang anda tulis ?
Jawaban: Selamat Malam,
Ibu Ari Rumbini Purbalingga. Kepo yang menarik.
Yang memotivasi saya menulis adalah rasa suka. Passion. Ada
kenikmatan dan kebahagiaan bisa berbagi inspirasi, motivasi, pengetahuan
melalui tulisan. Awalnya saya suka menulis lirik lagu dan puisi🤭😁 lalu menulis artikel populer, cerita anak, karena dulu pernah
menjadi guru TK juga. Menulis keseharian perilaku anak didik di prasekolah
sungguh menggemaskan. Menyenangkan.
Saat ini menjadi redaktur pelaksana sebuah majalah, maka menulis
menjadi suatu pekerjaan. Hampir tiap hari dituntut menulis. 🤭😁
Pertanyaan ke-8: Maaf Om Catur,
bagaimana caranya agar tulisan kita tetep nyambung atau konsisten dengan tujuan
awal ketika kita mulai menulis, karena terkadang kita tidak mesti langsung
selesai dalam menulis?
Agus Purwadi, Ponjong
Jawaban: Saya maafkan
Pak Agus Ponjong🤭😁
Dalam menulis memang ada kalanya tidak selesai langsung. Apalagi
ketika writer's block itu datang. Agar tetap konsisten, maka kita dapat membaca
tulisan tulisan orang lain yang sejenis atau dari buku bacaan sebagai
referensi. Sehingga ada ide-ide yang kita bisa gali lebih lanjut. Yang jelas
dalam menulis dilarang keras plagiat. Mengambil begitu saja karya orang lain
tanpa dicantumkan sumbernya. Ini yang dilarang. Tapi kalau mengembangkan ide
dari tulisan orang lain, sah-sah saja.
Pertanyaan ke-9: Selamat mlm
pak Catur🙏. Saya seorang kontributor di sebuah tabloid pendidikan Nasional.
Artikel yang saya tulis selalu berupa reportase , Bagaimana caranya ya..supaya
bisa berkembang lagi, sehingga jenis tulisan itu bs masuk kategori lain? Rumondang
sianturi( butet) Tangerang
Jawaban: Selamat malam
Ibu.
Terima kasih atas pertanyaan yang bagus.
Apakah ibu suka travelling? Atau suka membaca buku biografi? Atau
suka menganalisis kebijakan pendidikan?
Kalau ibu jawab suka, maka mulailah menuliskan dari hal yang ibu
sukai. Tentu akan ibu hasilkan sesuatu yang luar biasa. Cobalah.
Pertanyaan ke-10: Slmt Malam.
Super Om Catur. Materi yg Simple, Padat,
Familiar & Mantul. Menulis cepat bgi kmi yg lebih senang mendengar, bagmana
triknya agar banyak yg bisa trekam Om? 🙏Salam.Bernad.Toraja
Jawaban: Selamat malam Bapak yang super pula
pertanyaannya. Luar biasa. Terima kasih atas perhatiannya.
Penulis yang baik biasanya adalah pengamat yang baik. Bagi yang
suka mendengar atau kecerdasan audionya lebih, maka ketika mendengar sesuatu,
maka siapkan catatan. Catat poin penting yang dapat dikembangkan lebih lanjut.
Atau pembicaraan direkam, kemudian barulah dituliskan.
Banyak jalan menuju roma, banyak cara untuk menghasilkan karya🤭😁
Pertanyaan ke-11: Tanya pak
catur mukminin- Lamongan
Untuk menulis di rubrik opini koran berapa kata maksimal? Terima
ksih
Jawaban: Siap dijawab
Pak Mukminin dari Lamongan. Pertanyaan yang bagus. Seperti saya sudah utarakan
di atas, bahwa tiap media memiliki gaya, ciri masing masing sesuai
kebijakannya. Tidak selalu sama. Itulah yang dinamakan gaya selingkung.
Misal, media jawa pos mengharuskan tulisan opini minimal 600 kata.
Atau majalah Suaraguru, untuk tulisan opini minimal 700 kata. Jadi
berbeda-beda. Bisa ditanyakan di redaksi masing-masing atau biasanya tertulis
di salah satu bagian media itu.
Demikian resume kuliah online belajar menulis gelombang 9 pertemuan
9... semoga bermanfaat. Aamiin
Bagus bu..lengkap
BalasHapusTerima kasih bu...cuman kesan tulisannya masih kaku...blm bisa luwes seperti milik teman yg lain
HapusSuper BU...lanjuuut
BalasHapus